TOPIK HANGAT

9 Nov 2011

MAHASISWA KRITIK KINERJA DEWAN



Bandar Lampung-  Elemen gerakan Mahasiswa Lampung sepakat mengkritik kinerja dewan kota maupun propinsi. Dalam pandangan mereka kinerja para dewan patut dipertanyakan dan jauh dari harapan masyarakat. Mahasiswa menganggab para anggota dewan malas dalam menyelesaikan pekerjaan yang berkaitan dengan masalah rakyat. Dan cenderung hanya jadi mesin penampung  aspirasi rakyat tanpa memberikan solusi yang nyata.
            Pernyataan itu disampaikan  Ketua PMKRI Bandar Lampung Valentinus melalui sambungan teleponnya karena sedang menghadiri Kongres di Surakarta. Menurut nya kinerja dewan memang belum maksimal bahkan kerja mereka tidak jelas arah dan tujuannya untuk kepentingan masyarakat. “Masih banyak dewan yang mangkir untuk ngantor, memboroskan anggaran, dsb. Seharusnya mereka bisa memanfaatkan kesempatan ini (segai anggota dewan –red) untuk membuat peraturan peraturan yang berguna untuk pembangunan di Masyarakat, namun pada kenyataannya kesempatan ini hanya dijadikan ajang penumpukan kekayaan pribadi dan kelompok semata” ungkapnya.
            Ketika di dimintakan pendapatanya tentang apa yang harus dilakukan Mahasiswa untuk menekan para Dewan agar dapat produktif dan benar-benar menjadi representasi wakil rakyat dia menyatakan bahwa “Mahasiswa sebagai fungsi strategis atau kontrol strategis semestinya dapat berperan memonitoring dan mengevaluasi kerja dewan. Mahasiswa jangan hanya jadi kupu kupu ( kuliah pulang kuliah pulang). Mahasiswa harus menggiring kebijakan kebijakan publik. Mahasiswa merupakan control strategis. Karena itu mahasiswa dapat melakukan berbagai kegiatan misal dengan diskusi diskusi dan sharing tentang kebijakan kebijakan yang dibuat para penguasa” demikian ucapnya berapi api.
            Dia menyarankan kepada para dewan untuk tidak diam saja. Dewan harus turun dan terjun langsung dalam kegiatan kemasyarakatan. Jangan hanya ketika reses saja mereka turun, tapi semestinya siap setiap saat. “ Lakukan dialog kepada elemen-elemen masyarakat dan buat jaringan lintas sektor dengan elemen-elemen masyarakat”, ujarnya lagi.  Dia menambahkan “Dewan harus membuat kebijakan yang tidak diskriminatif, kebijakan yang dibuat harus berdasar pada pancasila dan UUD 1945”. Dan yang terakhir dia menyarankan Dewan harus disiplin masuk Kantor.
            Pernyataan yang senada juga dingkapkan oleh Ketua Eksekutif Wilayah LMND Lampung Isnan Subki ketika ditemui langsung di sekretariat LMND Jalan Zainal Abidin Pagar Alam tepat berseberangan dengan KMC (Kedaton Medical Center). Mahasiswa Unila fakultas MIPA jurusan Matematika ini mengatakan bahwa kinerja DPR kita ini memang jauh dari maksimal. “Menurut saya DPR kita memang malas untuk ngantor. Diantara struktur pemerintahan kita antara Eksekutif, legislative dan Yudikatif, legislatiflah yang paling pemalas”. Ungkapnya dengan nada santai. Sambil menghabiskan sebatang rokok dia melanjutkan “Kenapa saya katakan begitu karena kita lihat saja berapa banyak sudah UU atau perda yang sudah dihasilkan DPR untuk Kota Bandar Lampung? Masih sangat sedikit sekali dan belum memadai buat masyarakat lampung. Perda perda yang dihasilkan cenderung tidak pro rakyat”. Lanjutnya lagi aktivis mahasiswa yang berasal dari Desa Braja Sari Way Jepara Lam-tim ini menambahkan “Contoh kongkritnya lihat statistik kasus buruh Nestle Panjang, buruh hanjung tidak ada yang menggembirakan yang dilakukan oleh wakil rakyat kita”. Apa yang disampaikan para buruh tidak ada yang diselesaikan oleh para anggota DPR inspirasi mereka hanya ditampung saja tanpa memberikan solusi. Nyatanya buruh buruh Nestle tetap dipecat.” Dengan nada yang tetap lugas dia mengungkapkan DPR kita saat ini hanya banyak ngomong tapi tidak ada realisasi kerjanya.” Ada laporan betul dari masyarakat tapi eksekusi persoalan masyrakat itu tidak ada”. Menurutnya Mahasiswa sudah banyak menyerukan tentang pendidikan gratis untuk masyarakat namun tidak ada bukti kongkritnya, mahasiswa sudah bicara tentang pemberantasan buta huruf mahasiswa sudah bicara banyak masalah namun mereka tetap cuek saja. Isnan sepakat dengan anggapan masyarakat bahwa DPR kita memang memiliki kinerja yang musti di evaluasi dan layak dipertanyakan.
            Menurut Isnan untuk memperbaiki kinerja anggota dewan harus ada evaluasi berkala, yang pertama evaluasi kedisiplinan kerja yang kedua hasil kerja itu diukur dari apa yang disampaikan masyarakat dan mampu diselesaikan oleh mereka. Ketika ditanyakan apakah perlu para anggota dewan mendapatkan semacam seminar atau pelatihan bagi para anggota dewan dia menjawab “ menurut saya justru terkesan lucu, seandainya bila para anggota dewan itu tidak mampu mengemban tugasnya ya sebaiknya mundur saja ganti yang lain”tegasnya.
            Tidak jauh berbeda perwakilan dari GMKI Melki Sihombing mahasiswa Teknokra jurusan Manajemen informatika 2008 yang juga menjabat Ketua Komisariat Tapis Berseri (KOMTABI) GMKI cabang Bandar Lampung menyatakan bahwa sepakat bila kinerja dewan dalam kacamata mereka sangat buruk dan patut dipertanyakan. Menurut mereka Anggota Dewan lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan rakyat.”Ketika pemilu mereka kampanye mencari simpati masyarakat tapi ketika sudah duduk di dewan mereka lupa dengan janji janjinya” katanya datar. Rakyat hanya jadi pelengkap penderitaan dan kembali hanya menjadi korban.
            Melki menyarankan buat anggota dewan untuk segera introveksi diri “Mereka itu kan sudah tua seharusnya mereka malu dengan rakyat dan banyak banyak beribadah sajalah” katanya dengan nada keras. Kata kata tersebut dilontarkannya ketika ditanya pendapatnya mengenai apa yang harus dilakukan para dewan untuk memperbaiki kinerjanya.
            Muhtar Fredi Mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan kuliahnya di Universitas Bandar Lampung dan saat ini juga menjabat ketua SRMI (Serikat Rakyat Miskin Kota) Bandar Lampung  juga sependapat dengan pernyataan diatas menurutnya anggota dewan jangan turun ketika reses saja. Dewan harus selalu peka dengan persoalan-persoalan rakyat kecil. “ Untuk para anggota Dewan Sering-seringlah berdiskusi melibatkan masyarakat” demikian komentarnya ketika duhubungi melalui telepon selulernya. (FERRY SUSANTO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar