TOPIK HANGAT

9 Nov 2011

Hary Tanoe: Pisahkan Antara Korporasi & Keterlibatan Saya di NasDem

Jakarta - Bos MNC Group memutuskan untuk bergabung di partai Nasional Demokrat (NasDem). Namun Hary Tanoe meminta masuknya dirinya ke NasDem harus dipisahkan dengan korporasi yang ia pimpin saat ini.

"Saya pikir harus dipisah antara koorporasi dan keterlibatan saya pribadi di NasDem. Itu tidak bisa di-mix-kan. Jadi ini penting sekali untuk saya sampaikan," ujar Hary Tanoe kepada detikcom di kantornya, Gedung MNC, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2011).

Berikut petikan wawancara detikcom dengan Hary Tanoe:

Apa alasan Anda masuk partai politik?

Saya melihat kelanjutan dari pada group saya sudah berjalan lebih baik. Keterlibatan saya sudah tidak banyak di operasional lagi, tetapi lebih banyak di kebijakan. Artinya saat ini saya sudah setlle sebenarnya secara bisnis. Bahkan kinerja perusahaan semakin baik. Peranan kawan-kawan dan kader sudah bisa menjadi pemimpin-pemimpin di grup-grup saya. Dan saya ingin menyumbangkan apa yang saya miliki. Saya ingin ikut membangun bangsa, paling tidak memberi kontribusi positif. Saya terjun ke politik murni karena panggilan saja. Tidak ada ambisi atau keinginan pribadi lainnya, murni ingin lebih banyak membantu untuk bangsa dan negara ini.

Lalu dari sekian banyak partai politik yang ada, kenapa Anda memilih NasDem?

Sederhana, yang pertama waktu saya bertemu pak Surya Paloh, kita teryata punya perspektif dan visi yang sama. Kita punya latar belakang sama-sama pengusaha. Sebetulnya kita sudah lebih, tetapi kita ingin bagaimana membuat bangsa kita lebih maju, saya tidak katakan bangsa kita sekarang tidak maju, tetapi bagaimana lebih maju lagi, dengan menyumbangkan tenaga dan pikiran yang punya punya.

Selain partai NasDem adalah partai baru, jadi lebih mudah beradaptasi dalam perumusan strategi dan perencanaan dibandingkan partai yang sudah mapan. Jadi secara visi sesuai dan secara partai juga lebih dinamis karena Nasdem partai baru, makanya saya putuskan untuk bergabung.

Ada targetan apa yang ingin Anda raih di NasDem?

Itu terlalu pagi, yang saya percayai kita harus komunikatif. Setelah saya bergabung saya akan berkomunikasi dengan kawan-kawan lain. Yang jelas partai NasDem harus bisa memposisikan bahwa partai NasDem milik semua orang tidak eksklusif, itu penting.

Apakah Anda juga memiliki orientasi kekuasaan seperti ingin jadi capres atau cawapres?

Saya sih orangnya mengalir, tidak punya ambisi seperti itu. karena di grup MNC saya sudah yang paling tinggi. Ini murni, saya tidak ada tujuan atau ambisi pribadi. Saya merasa saya masih relatif muda, stamina saya masih baik, jadi kontribusi saya bisa lebih maksimal daripada saya menunggu nanti kalau pensiun. Banyak orang yang bilang, saya kalau sudah pensiun masuk partai, padahal kalau sudah pensiun stamina sudah menurun. Jadi kalau mau serius harus lets do it now. Harus mulai dari sekarang. Saya baru 46 tahun.

Apakah keluarga merestui langkah yang Anda pilih ini?

Saya terbuka dengan anak dan istri. Soal masuk NasDem mereka semua mendukung. Dan juga teman-teman di grup, saya sudah pamitan.

Pamitan, apakah Anda akan meninggal grup dan akan turun penuh ke NasDem?

Tidak, saya tetap terlibat di grup tetapi peranan eksekutif saya akan berkurang. Mungkin akan lebih ke supervisoring, mungkin ke arah situ, atau policy.

Selama ini Surya Paloh dengan Media Grup yang dimiliki selalu mengkampanyekan NasDem, Apakah Anda juga akan melakukan hal yang sama?

Saya pikir harus dipisah antara korporasi dan keterlibatan saya pribadi di NasDem. Itu tidak bisa di-mix-kan. Jadi ini penting sekali untuk saya sampaikan, yang jelas saya secara pribadi akan mendukung dan mencoba memberi masukan-masukan sesuai kemampuan saya supaya NasDem bisa berjalan dan menjadi partai besar.

Bos media diminta untuk tidak menggunakan medianya jadi corong partai. Artinya pernyataan Anda mengindikasikan NasDem tidak akan intervensi ke MNC grup?�

Kita tetap akan menjaga moral. Kita harus masuk ke dalam rel yang benar.


(ndr/vit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar