TOPIK HANGAT

11 Des 2011

Pesan dari Sondang Hutagulung


Aksi bakar diri yang dilakukan Sondang bagi saya punya pesan kuat. Jika di Tunisia bisa "menyulut" revolusi melati, semestinya minimal hal serupa bisa terjadi di Indonesia.

Sondang tak tinggalkan ucap atau surat atas latarbelakang tindakannya. Dia memberi kebebasan pada kita untuk menginterpretasikan sendiri maksud dari aksinya. Namun, yang saya yakin pastinya bukan sekedar urusan personal. Tindakan bakar diri di depan istana, di zona ring satu, jelas sebuah pukulan telak bagi sebuah kekuasaan. Tak perlu kita perdebatkan lagi kiranya ke sanalah aksi Sondang ditujukan.

Meski tanpa pesan eksplisit, anehnya saya sendiri merasa Sondang tak hanya "memberi pesan" pada penguasa. Saya sendiri merasa Sondang memberi pesan pada kita, pada anda, juga pada saya. Tindakan Sondang sebuah tindakan politis karena ia lakukan di ruang publik di depan simbol kekuasaan politik. Saya, sebagai anggota Dewan, "dicambuk" oleh Sondang, untuk tak berhitung2 dalam kerja politik, dan kerja itu haruslah sebuah aksi nyata bagi rakyat. Jika Sondang saja yang seorang mahasiswa berani melakukan sebuah tindakan politis. Seorang diri. Sebagai seorang anggota dewan mustinya saya memiliki keberanian lebih dari Sondang.

Apakah anda tdk merasa Sondang memberi pesan pada diri anda?

Saya merasa Sondang juga memberi pesan agar transaksi dalam politik dihentikan dalam bentuk apapun! Tidak hanya di lembaga eksekutif, yudikatif atau parlemen. Tapi juga dalam gerakan ekstra parlemen. Sondang seperti berteriak "ayo bergerak, bekerja, perjuangkan rakyat, tanpa perlu dibayar!

" Buat anggota dewan: Jangan bertransaksi "jual beli pasal" saat buat UU, jangan permainkan duit rakyat di APBN, jangan pura2 lakukan pengawasan dan studi banding, padahal pulang tanpa laporan secuil pun pada rakyat. Jangan lakukan deal2 kotor dengan kekuasaan dan penguasa saat menerima pengaduan rakyat.Mari bersama berjuang dan berbuat demi rakyat...

Buat ekstraparlementer: kalo mau jadi aktivis, jadilah aktivis yang aktif perjuangkan rakyat, bukan aktif ajukan proposal. Apalagi jadi kaki tangan politisi busuk. Jangan jadi makelar politik. Jangan jadi anggota ACAI di DPR, " Asosiasi Calo Anggaran Indonesia".

Buat mahasiswa: jangan bergerak karena ada order aksi, jangan aksi karena ada pesanan. Ada uang transport, uang saku, uang makan (mudah-mudahan ini tidak pernah terjadi pada kawan2-ku mahasiswa). Aku salut untuk perjuangan kawan2 yang tulus demi rakyat. bersatulah dengan gerakan buruh,tani,nelayan,dan seluruh rakyat. Kita bersama bergerak buat rakyat....
Mari kita bersama bergerak dalam satu barisan perjuangan untuk rakyat...

Tidakkah anda merasa Sondang menampar kita semua dgn aksinya yang tanpa pesan ucap atau tulisan: kalau ingin perubahan, berubahlah, bergerak karena kita memang tahu kita harus bergerak untuk sebuah perubahan. Katakan dengan caramu kritik terhadap kekuasaan yang dzolim dan lalim kepada rakyat. Suarakan terus lewat perjuangan: Rakyat tak boleh melarat ditanahnya sendiri!

Sondang masih bersama kita utk ingatkan kita, meski akhirnya hrs sendiri, kita jgn diam. Katakan katakan sehingga kata tak kosong, lakukan lakukan hingga tindakan tak lagi palsu. Doakan Sondang, doakan saya seperti saya juga akan mendoakan kalian utk berani "SPEAK OUT" tanpa harus ada orang yg membayar kita. PRAY FOR SONDANG, PRAY FOR US!


Sondang akan temani saya, temani kita, menunggu anda semua di pertempuran2 yang sesungguhnya, tentu pertempuran untuk rakyat!


Depok, dini hari 10 Des 2011

A luta continua
RiekeDiahPitaloka

DPRD Kota Metro Akan Bahas Perda Pendidikan


METRO-Guna untuk menwujudkan kota metro sebagai kota pendidikan, DPRD Kota Metro segera membuat perda pendidikan. Perda pendidikan akan mengatur segala permasalahan pendidikan yang dapat membantu program pemerintah Metro.

Ketua Komisi II DPRD Kota Metro yang  juga sebagai Ketua Pansus Perda pendidikan Megasari menyatakan, saat ini Perda pendidikan masih dalam proses pembahasasan.Namun, dalam Perda tersebut  diupayakan dapat memuat segala peraturan tentang pendidikan di Kota Metro.Menurutnya, salah satu isi Perda tersebut yakni Perda pendididikan yang mengatur  agar Kota Metro dapat melaksankan pendidikan sampai 12 tahun yaitu dari Sekolah Dasr (SD) sampai  Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Hal ini diupayakan agar pemerintah Kota Metro memberikan dana bantuan operasi sekolah (BOS) kepada pelajar sampai tingkat  SLTA.

Kemudian Lanjut Megasari, dalam  Raperda ini juga dimuat mengenai program pendidikan yaitu terkait  jam belajar masyarakat. Dimana, di Kota Meto sudah direncanakan jam belajar masyakat  yang mengatur warga  agar mematikan televisi, komputer, plyastation,  serta tontonan lainya dari jam 7 malam sampai jam 9 malam agar para siswa pelajar dapat belajar dengan baik dan konsentrasi.”Kalau masyarakat mendukung program pemerintah Kota Metro sebagai Kota Pendidikan, semuanya akan berjalan dengan Fisi dan Misinya,”pungkasnya.(YAN)



MW KAHMI Lampung Lantik MPD KAHMI Lamtim


Lampung Timur- Ketua Pimpinan Majelis Wilayah Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI)Lampung Agus Nompitu melantik pengurus Majelis Pipmpinan Daerah(MPD) KAHMI Kabupeten Lampung Timur periode 2011-2016 di Aula SMK N Sukadana (8/12) kemarin.

Mereka yang dilantik diantaranya,Azwar Hadi sebagai ketua MPD KAHMI, Endro Subroto Sekretaris dan Sumartono Bendahara. Setelah dilantik dalam sambutannnya Azwar Hadi yang juga Wakil Ketua DPRD Lamtim menyatakan, KAHMI Lamtim siap membantu Pemerintah dalam pembangunan di Lampung Timur.Pasalnya, sejak 12 tahun Lamtim berdiri, dianggap masih tertinggal dengan daerah lain yang berbarengan waktu pemekarannya. Sehingga, dengan KAHMI di Lamtim kedepannya dapat turut serta dalam menyelenggarakan pembagunan yang ada. “Kami siap bantu Bupati Lamtim untuk membangun Lamtim,” kata Azwar Hadi.

Dilanjutkan Azwar Hadi, KAHMI juga meminta dukungan Bupati dalam melaksanakan seluruh kegiatannya. Sehingga, sebagai Ketua terpilih dapat menjalankan Amanah dengan sebaik-baiknya.

Pada kesempatan yang sama Ketua MW KAHMI Lampung Agus Nompitu menyatakan,KAHMI bukan organisasi politik melainkan korp yang menghimpun alumni mahasiswa islam di seluruh Indonesia. Upaya untuk alumni berkiprah dalam menegakkan syiar islam dan pembangunan yan ada di Indonesia.Selain itu,Lamtim merupakan daerah yang banyak memiliki potensi baik alam maupun SDM yang harus digali untuk kemakmuran rakyat. Sehingga, semoga KAHMI dapat mengangkat potensi daerah yang dimilik Lampung Timur. “Bupati tidak dapat berjalan sendiri dalam menjalankan pembanguanan, namun juga  harus melakukan kerjasama yang baik. Selain itu,
Pasca pelantikan, KAHMI dapat memberikan sumbangsih demi kemajuan Lamtim,”kata Agus.

Pada kesempatan tersebut Plt Bupati Lampung Timur Erwin Arifin dalam sambutannya memberikan apresiasi positif terhadap KAHMI. Menurutnya,  KAHMI  merupakan organisasi besar karena anggota HMI merupakan anggotanya.KAHMI memiliki potensi dan suatu lembaga yang startegis. Pasalnya,KAHMI Lamtim memiliki SDM yang baik, yang berpeluang dalam  peran serta   dan bermitra dengan Pemerintah Lamtim guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lamtim. “Tanpa ada ide cerdas untuk membangun Lamtim, kedepan lamtim tidak akan terwujud seperti yang diharapkan,” urai Erwin Arifin.

Ditambahkan Erwin Arifin,harus ada langkah sratregis untuk mendukung pembangunan di Lamtim, yang mudah-mudahan hal tersebut ada dalam KAHMI. “Kedepan dengan dukungan dari semua lapisan masyarakat, diharapkan setiap yang berkunjung ke Lampung Timur dapat berkesan.Sermoga juga KAHMI dapat memberikan yang bermanfaat bagi Lamtim.”pungkasnya.(YAN)

HARGA CABE MERAH MENINGKAT DRASTIS


Harga cabe merah disejumlah pasar tradisional di Indonesia saat ini berkisar antara 80 ribu hingga 100 ribu Rupiah per kilogram. Kenaikan ini hampir mencapai dua kali lipat lebih dari harga cabe merah sebelumnya, yang biasanya harga cabe merah hanya sekitar 45.000 rupiah perkilogram.

Para pedagang mengungkapkan, pasokan cabe merah ke sejumlah pasar tradisional berkurang drastis, akibat gagal panen karena cuaca yang tidak menentu. Akibatnya, harga cabe merah pun meroket. Selain itu dengan kelangkaan cabe merah di pasaran, justru dimanfaatkan para spekulan untuk menimbun komoditi tersebut.

Menurut seorang pedagang cabe, wagiman warga Talang Padang,  harga cabe merah pada saat ini melonjak dari harga-harga pasaran biasa,  “Sekarang harga cabe merah melonjak hingga mencapai 90 ribu Rupiah, yang paling tinggi cabe rawit merah, harganya 100 ribu Rupiah, hal ini karena cuaca yang tidak menentu,  Jadi petani pada gagal panen” kata Wagiman.

Terjadinya kenaikan cabe merah dipasaran, menurut Wagiman, dengan meroketnya harga cabe merah ini dimanpaatkan para spekulan yang  mengambil keuntungan, “ ini kemungkinan Permainan spekulan saja, ditambah lagi dengan keadaan cuaca yang membuat gagal panen,  padi, sayuran” lanjutnya.

Sementara, dengan  naiknya harga cabe merah dikeluhkan oleh sebagian  masyarakat, sebagai konsumen yang  berharap harga cabe merah segera kembali normalkembali normal. Seperti yang diungkapkan  seorang ibu rumah tangga,  Anah, warga Talang Padang, yang merasa kesulitan dengan naiknya harga cabe merah ini, sebagai konsumen yang menggunakan bahan cabe merah untuk bumbu untama makanan yang dijajakan diwarung makannya,  “sangat merepotkan, apalagi rakyat kecil yang tidak punya penghasilan, Cabe ini adalah kebutuhan  dasar bumbu dapur, jadi kalau harganya selangit jelas membuat susah ibu rumah tangga yang penghasilan suaminya pas-pasan, ujar Anah, (Ham )

WACANA PEMBANGUNAN DERMAGA DIPULAU TABUAN


Hi. Bambang Kurniawan, ST, Bupati Tanggamus menyatakan program yang akan di masukkan ke Pekon-Pekon yang ada di Pulau Tabuan diantaranya Pembangunan Dermaga, dimana tentu hal ini akan sangat membantu kegiatan dan perekonomian masyarakat setempat.

Selain itu pihaknya akan memasukkan program bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya, dimana untuk Pulau Tabuan direncanakan akan dibantu 250 titik penerima dari total 1200 titik atau rumah  yang mendapat bantuan untuk seluruh Kabupaten Tanggamus. “untuk itu saya minta bagi penerima bantuan nantinya agar bisa merawat apa yang sudah di berikan oleh Pemerintah untuk kemajuan masyarakat”. Ujar Bambang pada saat melantik 3 Penjabat Kepala Pekon yaitu Suka Banjar,  Kuta Kakhang (Pulau Tabuan) Kecamatan Cukuh Balak dan Pj Kepala Pekon  Martanda Kecamatan Pematang Sawa,  Kamis (8/12).

“termasuk keinginan merehab Pustu, penambahan guru PNS, serta  membantu Madrasah Aliyah Islamiyah, serta jalan lingkungan  di Pulau Tabuan pun di Tahun 2012 akan di realisasikan, untuk itu saya berharap agar masyarakat jika sudah dibantu supaya dapat  mengontrol pembangunannya”. Kata dia.

Hadir pada acara tersebut Bupati Hi. Bambang Kurniawan, ST, Plt. Ketua DPRD Nasrullah Raja Alam,  Anggota DPRD Salamun, S.Pdi, Kepala Pengadilan Agama KM.Junaidi, SH., Komandan Kodim (Dandim) 0424 Letkol inf. Parada Siringoringo, Kepala Dinas Perhubungan Firman Rani, dan Kapospol Laut, serta Rombongan Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Tanggamus (Ham)

KETUA KOMISI B DPRD TANGGAMUS TUNGGU HASIL AUDIT AKUNTAN PUBLIK


Sebuah pabrik pembuatan es balok yang  berada dikawasan di Way Som Pekon Karata, Kecamatan Kotaagung Timur Tanggamus, yang dikelola oleh Koperasi Bina Nelayan Sejahtera,  sudah 1 bulan ini tutup  tidak beroprasi. Ditutupnya pabrik ini lantaran tunggakan rekening  listrik membengkak di PLN ranting Kotaagung  yang mencapai ratusan juta rupiah. Sengga mengakibatkan aliran listrik terpaksa diputus sementara oleh pihak PLN.

Menurut keterangan  ketua koperasi Samsi, warga Kapuran, saat ditemuai dikediamannya mengatakan,  tutupnya pabrik ini, lantaran tunggakan rekening listrik yang mencapai ratusan juta, sehingga membuat pihak PLN ranting Kotaagung  terpaksa memutus sementara aliran listrik yang menjadi tenaga produksi utama pabrik. Pihaknya sudah berusaha akan melunasi tunggakan tersebut, dengan cara membayarnya secara bertahap, ujar Samsi.

Terkait tutupnya pabrik es Koperasi Bina Nelayan SejahteraTanggamus, Komisi B DPRD Tanggamus telah memanggil pengurus Koperasi dan manager pabrik, menurut Ketua Komisi B DPRD setempat, Sunu Jatmiko,  akutan publik akan segera adakan auditnya, jika didalamnya terbukti ada masalah hukum  maka mereka selesaikan sendiri secara hukum, tapi jika tidak terbukti  kita akan tunggu hasil Rapat Anggota Tauhunan (RAT), terang  Sunu .

“kita tunggu hasil audit akutan publik, jika didalamnya ada masalah hukum, mereka selesaikan sendiri secara hukum, jika tidak terbukti,  karena itu koperasi masalah internal mereka, maka kita tunggu hasil RAT,  menunggu kiriman data absen, data Koperasi, ADART, laporan keuangan” pungkasnya  (Ham).


DPC PDIP MENGUSUNG BAMBANG KURNIAWAN SEBAGAI CALON BUPATI TANGGAMUS


Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Tanggamus, menggelar rapat konsulidasi di Aula Islamic Center kota Agung (10/12), rapat yang dipimpin Langsung oleh Ketua DPC  PDIP Tanggamus Hi Bambang Kurniawan,ST. yang dihadiri 1.349 kader Partai PDIP mencakup unsur  Pimpinan Anak Cabang (PAC), dan Pengurs Anak Ranting Tingkat Pekon dari 3 Kecamatan yakni Kecamatan Kota Agung Timur, Kecamatan Kota Agung Pusat dan Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus. Pada kesempatan konsulidasi partai tersebut Ketua DPC PDIP Hi.Bambang Kurniawan,ST, menyatakan konsulidasi ini diharapkan agar terciptanya solidaritas ditingkat kader untuk membangun mesin Partai yang sehat dan besar, katanya.



Secara tehnis Ketua DPC PDIP Tanggamus menginstruksikan agar kader yang hadir pada kesempatan ini bukan asal numpang nama tapi betul-betul kader yang militan dan mempunyai rasa memiliki terhadap partai ini sehingga tidak setengah-setengah dalam menjalankan misi partai, tegasnya

Partai PDIP Merupakan partai yang besar bukan tidak mungkin Pilkada 2012 PDIP menjadi pemenangnya, “saya targetkan PDIP Tanggamus menjadi partai pemenang Pilkada 2012” Tambahnya. Selain dari itu Kader PDIP harus bekerja super Ekstra dan konsisten untuk memenangkan Kader-Kader Partai PDIP pada pemilihan Kepala Daerah, Wagub, Caleg dan Wapres 2011-2014 mendatang.

Sementara Burhan  Sekertaris DPC PDIP, dihadapan ribuan Kader menegaskan agar menjalin komunikasi yang intes Antar kader dari tingkat anak ranting sampai dengan ke DPC, dengan demikian terjalin ikatan emosinal tanpa jarak. Dengan itu apa yang telah menjadi cita-cita partai tercapai secara baik dan tepat. Ujarnya.

Ditempat yang sama Nasrullah, Waka I bidang pemenangan Pemilu, mengatakan agar kader saling bahu membahu memberikan informasi perkembangan ditingkat bawah sehingga apa yang menjadi problem segera teratasi secara utuh, untuk memenangkan Hi.Bambang Kurniawan,ST menjadi Bupati Tanggamus 2012-2016 mendatang, tegasnya.

Nasrullah juga menegaskan, Bupati Tanggamus sekaligus Ketua DPC PDIP Tanggamus,   memprioritaskan pembangunan yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat tanggamus, hal ini bukan karna mau mencalonkan diri tapi merupakan komitmen seluruh Kader PDIP untuk mewujudkan Tanggamus yang maju dan beradab, imbuhnya. (Ham).  

Firman Mulai Genca Sosialisasai


LUMBOKSEMINUNG – Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Partai Demokrat H. Firman Yani, SH memastikan akan bertarung merebut kursi Bupati  Lambar 2012-2017.  Firman mulai sosialisasi dengan mengelar pertemuan bertajuk silaturrahmi dan membagikan media perkenalan kalender dan baliho bergambar dirinya.

        Kini hampir di setiap sudut kabupaten Lambar terdapat gambar Firman. Meski tak dituliskan secara tegas sebagai calon karena belum ada kepastian partai pendukung, tapi masyarakat yang melihat hal itu sudah sangat mafhum.

        “Ini hanya silarturrahmi saja. Kebetulan ada teman-teman yang datang bertanya seputar pilkada 2012,” ungkap Firman saat dikonfirmasi di sela-sela kesibukannya bersosialisasi di Lumbok, belum lama ini.

        Pada kesempatan yang sama, Firman juga didatangi beberapa tokoh pemuda dari Kecamatan Belalau dan Batubrak di kediamannya Simpang Serdang Waymengaku, Balikbukit. Pada kesempatan tersebut Firman menjawab hal-hal yang ditanyakan para pemuda itu, seperti visi dan misi yang melatarbelakangi dirinya mencalon.

        “Visi saya adalah percepatan kesejahteraan rakyat. Itu saya perjelas melalui misi-misinya, yakni meningkatkan ekonomi, memberantas kebododahan, kemiskinanan, dan pengangguran, serta memutuskan matarantai praktik korupsi secara tegas dengan tuntas,” tandas mantan Ketua DPC PD Lambar tersebut.

        Disingung soal penurunan perambah di kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BTNBBS) di Kecamatan Lemong beberapa waktu lalu, Firman mengatakan jika hal tersebut masuk dalam salah satu item misinya, yakni memberantas pengangguran. Sebab, kata dia, setelah perambah tersebut diturunkan praktis mereka menganggur.

        Firman sendiri kini semakin rajin turun ke lapangan, baik dalam rangka tugasnya selaku anggota DPRD Lampung maupun secara pribadi menyosialisasikan keinginannya untuk maju mencalon pada pemilukada 2012 mendatang. Menurut saya tidak ada yang luar bisa atas semua kegiatan saya di Lambar selama ini. Selaku anggota dewan, menjadi wajib dan tanggung saya untuk menyerap aspirasi dari konstituen di lapangan. Demikian juga wacana pencalonan ini adalah juga merespons aspirasi yang muncul itu,” katanya.

        Diketahui, beberapa nama yang disebut-sebut bakal meramaikan pencalonan bupati-wakil Bupati Lambar 2012-2017 selain incumbent Drs. H. Mukhlis Basri, M.M. dan Drs. H. Dimyati Amin, di antaranya Pitersoon Syukri (pengusaha di Riau), Fahrurrazi (Bawasda Lampung), Agus Istiqlal (Kajati Bengkulu), Fathurrachman (Pensiunan Mahkamah Agung), Hidayat (Asisten I Setprov Lampung dan Mantan Sekkab Lambar), Albar Hasan Tanjung (Pj. Bupati Mesuji dan mantan Dandim 0422/LB), Elti Yunani (notaris di Bandarlampung), dan Firman Yani (anggota DPRD Lampung). (klb)
       

Dijuluki Pengacara Sandal Jepit


BandarLampung,- Ditemui di sekretariatnya, Jalan Teluk Lampung RT I LK I No 27, Pidada Panjang, Agus Saprudin koordinator Aksi A2P3  (Asosiasi Angkutan Pengemudi Pelabuhan Panjang) yang beberapa hari yang lalu melakukan pemogokan dan aksi menginap di DPRD Lampung menuturkan siapa dirinya sebenarnya dan apa motivasinya dalam membantu perjuangan para buruh Pelabuhan Panjang termasuk A2P3.

Dengan suasana santai dan penuh kekeluargaan Agus panggilan akrabnya menyambut kedatangan wartawan Editor dengan ramah. Sambil menyeruput kopi hitam, sebatang rokok ditangan, mengenakan celana panjang berwarna hitam bertelanjang dada, Agus menuturkan tentang pengalaman hidupnya, perjuangannya, cita-cita, serta motivasinya terlibat dalam perjuangan gerakan buruh di Panjang.

Lahir di Bangkalan Madura 49 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 16 Agustus 1962. Agus Saprudin,  masa kecilnya dihabiskan di Madura Jawa Timur. Berasal dari keluarga yang sederhana dapat dikatagorikan miskin, Agus dilahirkan dari dari seorang ibu bernama Sunarsih dan ayah bernama Gaswan yang berdarah Madura. Agus merupakan anak ke 4 dari 13 saudara.   Namun dari 13 Saudara tersebut yang hidup hanya 9 orang selebihnya meninggal dari kecil.

Siapa sangka Agus yang begitu berapi-api dalam setiap aksi memperjuangkan Buruh ini, hanya mengenyam pendidikan hingga kelas 5 sekolah dasar. “Saya cuma sampai kelas 5 sekolah dasar, SD saja saya tidak tamat” tuturnya santai sambil mengepulkan asap dari rokok yang dihisapnya.

Namun jangan mengira, meskipun hanya jebolan kelas 5 sekolah dasar, Agus memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh orang kebanyakan. Agus tidak gentar ataupun kalah pandai dalam berdebat atau berorasi.  Padahal yang dihadapinya bukanlah main-main, mulai dari pengusaha, pejabat pemerintahan, maupun anggota dewan yang terhormat yang notabene adalah orang berpendidikan tinggi.

Agus tergolong cerdas, dia sangat menguasai dan hapal hukum dan undang-undang perburuhan. Dia mengaku bahwa pengetahuan itu dia pelajari secara otodidak, karena selalu bersentuhan dengan permasalahan buruh maka lambat laun dia hapal pasal perpasal  serta bisa menyebutkan dengan benar pasal-pasal tersebut. Agus muncul bak seorang pengacara perburuhan. Karena kemampuannya dalam bernegosiasi itulah Agus dijuluki para pengusaha yang pernah berbenturan dengan dirinya sebagai “pengacara sandal jepit”. Karena memang sehari-hari dia hanya menggunakan sandal jepit.

Namun sayang kelebihan tersebut tidak beriringan dengan persoalan asmara. Hingga saat ini dia mengaku masih sendiri dan belum berhasil menemukan pendamping hidupnya. ketika ditanya kenapa tidak menikah dia nampak bersemu malu. Dengan politis dia menjawab, “ Mungkin belum dapat jodoh yang terbaik saja, tapi saya berharap suatu saat nanti saya dapat menemukan seseorang yang mau jadi pendamping hidup saya” ujarnya sambil tersenyum.

Agus menceritakan bila dia menginjakkan kakinya di  bumi Lampung ketika berumur 18 tahun, tepatnya tahun 1982. Setibanya di pelabuhan Panjang karena minimnya pendidikan yang dimilikinya, saat itu tidak ada pilihan lain baginya selain bekerja sebagai buruh angkut atau kuli panggul di Pelabuhan. Itu dilakoninya hingga dewasa. Pernah juga dia bekerja di bidang pertanian di Gisting Tanggamus. Namun karena jiwanya adalah bekeinginan membela kaum buruh dia kembali lagi ke Pelabuhan Panjang.

Dari situlah akhirnya Agus mulai mengenal tentang gerakan buruh yang menurutnya selama ini selalu tertindas. Agus lalu bergabung dengan Serikat Buruh Lampung. Namun ternyata menurutnya organisasi perburuhan yang diikutinya tidak murni memperjuangkan kaum buruh. Kadang perjuangan kaum buruh dibelokkan kearah lain sehingga hasilnya hanyalah dil-dil politik yang akhirnya merugikan buruh tanpa memberikan solusi yang jelas untuk kaum buruh.

Karena kecewa Agus lalu keluar dari organisasi itu dan bertekad berjuang sendiri. Dari situlah perjuangannya semakin intens setiap ada perjuangan buruh menuntut hak-hak normatifnya Agus selalu melibatkan diri dan dipercaya untuk memimpin. Agus pernah memimpin perjuangan buruh Hanjung dll, cukup banyak perusahaan yang pernah berurusan dengannya sehingga dia mengaku tidak hapal satu persatu nama perusahannya.

Dari aksi-aksi yang dilakukan nya itulah akhirnya membentuk watak dan mentalnya yang berani menghadapi para pengusaha dan pemerintah yang menurutnya selalu memarjinalkan kaum buruh yang lemah. “Saya termotivasi membantu rekan-rekan buruh ini karena keprihatin saya yang mendalam atas apa yang terjadi dengan mereka,  kaum buruh selama ini selalu ditindas, tidak pernah diberikan hak hidup dan upah yang layak buat mereka. Pemerintah dan penguasa selalu berkongkalikong untuk membodohi para buruh dan memaksa kemauan mereka, tanpa melihat betapa buruh makin sulit hidupnya dan makin miskin, ” ujarnya dengan nada sedikit geram.

Motivasi tersebut selalu berusaha ditularkannya pada rekan-rekannya agar berjuang untuk merebut hak-haknya.”Menurut saya hal itu harus diperjuangkan dan direbut siapa lagi yang akan berjuang kalau bukan kita sendiri, mengharapkan pemerintah dan pengusaha untuk berbaik hati pada kita itu sama saja bohong”, katanya dengan nada pesimis.

Dari data yang didapatkannya Agus menyatakan bila dari hampir 4000 perusahaan yang ada di Lampung ini hamper 99 % melakukan pelanggaran hak normatif kaum buruh. Dari Undang-Undang Ketenagakerjaan dan perburuhan yang diperlajari, dan sangat dihapalnya,  Agus mampu menjelaskan tentang apa saja hak-hak kaum buruh yang selalu dilanggar para pengusaha. Undang-undang tersebut bila benar-benar dijalankan seharusnya bisa jadi pelindung bagi kau buruh, tapi kenyataannya UU tersebut tidak dijalankan secara konsisten. “Hingga hari ini belum ada para pengusaha tersebut yang tersentuh hukum, padahal disitu sangat jelas sanksi pidananya” katanya menerangkan.

Dari banyak kasus yang pernah didampinginya, Agus mengkoleksi puluhan surat dari berbagai instansi dan pejabat pemerintahan baik dari Komnas HAM, Mentri, Staff Khusus Presiden, dari Satgas Mafia Anti Korupsi. Surat-surat tersebut sempat ditunjukkannya saat dialog dengan komisi IV dan V DPRD Lampung ketika melakukan perundingan menuntut agar sistem curah 7 komoditi dilakukan sistem bag atau pengarungan di ruang komisi IV yang dipimpin langsung ketua komisi IV Darwin Ruslinur.

Menurutnya dari puluhan surat tersebut semuanya hanya janji-janji belaka tidak ada satupun yang benar-benar bisa menyelesaikan atau memberikan solusi bagi kaum buruh.” Surat-surat dari petinggi itu hanya jadi sampah di Lampung ini, kami sudah krisis kepercayaan terhadap pemerintah yang selama ini selalu membela kapitalis pemilik modal” katanya saat itu.

Agus juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap pemberlakuan sistem kerja kontrak yang jelas merugikan para kaum buruh.” Sistem kontrak tersebut harus dihapuskan karena jelas sangat tidak menguntungkan bagi si buruh, mereka tidak mendapat jaminan kesehatan, jaminan pendidikan, jaminan kesejahteraan, bisa saja secara tiba-tiba mereka diberhentikan tanpa diberikan uang pesangon”  tuturnya menjelaskan tentang kerugian sistem kontrak bagi buruh.

Saat ditanya apakah ada motif uang atas apa yang dilakukannnya dalam melakukan pembelaannya  terhadap kaum buruh, Agus membantah.” Bila motif itu tentulah saya tidak akan sesusah ini, memang sudah banyak pengusaha yang berurusan dengannya yang menawari saya uang agar saya berhenti memperjuangkan buruh tapi itu saya tolak mentah-mentah”, tandasnya. Hal itu dibenarkan oleh rekan-rekan seperjuangannya.

Aktivis yang mengagumi dan mengidolakan Bung Karno ini ternyata memiliki pandangan miring terhadap partai politik. Dia mengaku pesimis dengan partai politik yang ada saat ini, “Saya puas dibohongi dan itu cukup menjadi pelajaran buat saya, jadi saya tidak ada keinginan untuk bergabung dengan partai politik tertentu, menurut saya  partai politik hanyalah mementingkan kepentingan politik kelompoknya saja, secara teoritis demi kepentingan rakyat tapi kenyataannya mereka hanya mementingkan kelompoknya saja” ujarnya menutup pembicaraan. (fey)





Andi Kumpulkan DPC Tagih Laporan


BandarLampung,- Menghadapi agenda Rakernas dan HUT ke 5 Hanura yang makin dekat DPD Hanura Lampung  gelar rapat persiapan mengundang seluruh DPC se-Provinsi Lampung sabtu (10/12) lalu. Rapat digelar di ruang rapat kantor DPD Hanura di Jalan KH. Ahmad Dahlan Pahoman Bandar Lampung. Rapat dibuka langsung oleh ketua DPD Hanura  DR.Can.Andi Surya, MM.

DPC yang hadir seluruhnya ada 11 DPC yaitu Bandar Lampung, lampung Selatan, Lampung timur, Lampung Utara, Tulang Bawang Barat, Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Lampung Barat dan  Metro. Sedangkan yang  tidak hadir  DPC Way Kanan, Tulang Bawang, dan Mesuji.

Dalam sambutannya Andi  menyinggung tentang hasil survei yang dilakukan beberapa waktu lalu dan melibatkan kurang lebih 260 mahasiswa yang mendapat beasiswa dari Partai Hanura.

Hasil survei menurut Andi cukup menggembirakan. “Memang saat ini yang dikenal masyarakat masih tetap partai-partai besar namun Partai Hanura masih menempati posisi ke lima, hasil dari survei tersebut, hal itu kabar yang cukup bagus, namun itu baru di sekitaran Gedung Meneng saja, ke depan akan kita perluas skupnya”  urainya menjelaskan hasil survei yang dilakukan tim survei pemenangan Hanura.

Andi juga menegaskan, persoalan isu yang sempat menghangat beberapa waktu yang lalu mengenai ketidak aktif-an dari beberapa pengurus DPD yang sempat di singgung di forum pembekalan  pasca pelantikan Bappilu, Badiklat, LBH Hanura beberapa minggu yang lalu di Gedung Global Suraya. Isu tersebut sempat dilontarkan oleh  Ferdinan Sampurna Jaya, mantan ketua DPD Hanura yang saat ini menjadi salah satu anggota DPR RI dari Partai Hanura.

Andi berjanji bila persoalan itu akan segera diselesaikan dan  dievaluasi. “Yang saya lihat hal memang hampir 50% pengurus DPD tidak aktif, sebagian masih terbawa-bawa persoalan lama, hal itu akan segera kita evaluasi begitu juga untuk tingkatan DPC semuanya akan kita bereskan” ujarnya penuh wibawa.

“Ngapain namanya ada di kepengurusan tapi setiap ada acara atau rapat tidak pernah hadir, untuk nama-nama yang tidak aktif akan segera kita reposisi, semoga persoalan ini tidak berlarut-larut dan cepat selesai”, tandasnya lagi meyakinkan forum rapat.

Andi juga menjelaskan bahwa menghadapi pemilu yang akan datang Partai Hanura Lampung masuk dalam 10 DPD yang menjadi proritas pemenangan pemilu, sedangkan propivinsi yang lain masuk katagori penyangga. Maka Andi meminta kepada seluruh pengurus baik DPD dan DPC agar bersama bahu membahu membesarkan Partai Hanura.

Dari Laporan DPC-DPC yang hadir melaporkan tentang kesiapan untuk perayaan HUT Hanura ke 5, dilaporkan diantaranya dari DPC Kota Bandar Lampung yang di laporkan langsung oleh ketuanya Erwan menyatakan bahwa DPC Hanura Bandar Lampung akan mengadakan acara sunatan massal.

Sedangkan untuk pembentukan kepengurusan di tingkat ranting, Erwan menjelaskan bila kepengurusan ranting belum dibentuk karena masih menunggu keputusan pemkot mengenai rencana pemekaran beberapa kecamatan di Bandar Lampung. “Jadi kita menunggu dulu keputusan tersebut bila sudah pasti, baru kita bentuk kepengurusannya” katanya melaporkan.

Erwan juga menyarankan masalah pelantikan Bappilu Kota dan Kabupaten agar dilakukan bersamaan.” Usul saya pelantikannya nanti dipusatkan seperti pelantikan Bappilu DPD beberapa waktu yang lalu, agar gaungnya lebih besar” ujarnya memberikan usul.

Sementara DPC Metro yang dilaporkan langsung oleh ketuanya Zanuri yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kota Meto mengatakan bila DPC Metro sudah siap untuk menyelenggarakan perayaan HUT Hanura ke 5 dengan mengadakan festival Kuda Lumping yang melibatkan seluruh seniman kuda lumping se-kota Metro.

Sedangkan DPC Lampung Selatan mengeluhkan tentang rekrutmen pilkada yang selama ini selalu potong kompas. “Kami harap rekrutmen untuk pilkada tidak seperti kemarin langsung dibawa ke DPP tapi harus melalui mekanisme di DPC dahulu”. Ujarnya mengeluhkan.

“Kemudian untuk proses Pergantian Antar Waktu (PAW) menurut kami hendaknya menjadi wewenang DPD jadi bukan di pusat, jadi tidak berlarut-larut hal ini sangat merugikan kami, seperti yang terjadi pada anggota kami yang meninggal, seharusnya sudah di PAW” katanya mengungkapkan permasalahan di DPC Lampung Selatan.

Dari inti rapat yang memakan waktu hampir dua jam tersebut akhirnya di dapatkan 2 kesepakatan yang pertama bahwa Proses rekrutmen penjaringan pilkada harus di dukung dari arus bawah.

Yang kedua proses PAW harus diproses sesuai tingkatan (DPRD) kabupaten atau kota oleh DPD untuk memudahkan birokrasi yang berbelit, sementara untuk pelaksanan HUT, DPD Hanura akan menjadwalkan pelaksanaannya setelah Rakernas tanggal 20 sampai 22 Desember yang akan datang. (fey)

Warga Ansor Diperintahkan Rebut Jabatan Politik


BANDARLAMPUNG - Warga Gerakan Pemuda Ansor (GP) Ansor bebas berpolitik. Anggota badan otonom (banom) Nahdlatul Ulama ini dibebaskan bergabung dan aktif di partai politik apa pun. Namun tetap diminta dalam koridor ahlisunnah waljamaah dan  menganut politik berkebangsaan.
        Seperti disampaikan Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid saat memberi sambutan pada pembukaan Konferensi Wilayah GP Ansor Lampung Jumat lalu, di Balai Keratun. Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar ini menyatakan Ansor sebagai organisasi gerakan pemuda yang bernaung di bawah NU, haruslah  memiliki kader-kader yang cerdas dan turut aktif dalam perpolitikan.
        “Ansor tidak mengharamkan aktivisnya bergabung partai parpol. Tidak perlu saya sebutkan partainya, sepanjang partai tersebut adalah partai yang beridiologi kebangsaan dan berdasarkan azas ahlulsunnah waljamaah,  urainya berapi-api.
        Namun, tegasnya Ansor mengharamkan bila anggotanya aktif di parpol yang jelas-jelas mengusung idiologi anti NKRI, anti pancasila, anti agama. Nusron juga menyarankan, bahkan, mewajibkan agar anggotanya yang aktif di partai supaya bisa duduk menjadi anggota dewan. ”Kalau tidak jadi lebih baik ngurusin pesantren saja, buat apa capek-capek ngurusi partai kalau tidak jadi dewan,” katanya tegas.
Dalam pidato yang berdurasi kurang lebih 30 menit , Nusron banyak mengutip pernyataan dari Gus Mus yang mengatakan bahwa Ansor haruslah menjadi garda depan. “Saya dititipi pesan oleh para kiyai dan para rois AM supaya melakukan langkah-langkah rekonsolidasi agar para ulama muda berada dalam satu barisan. Salah satu pesan dari Gus Mus adalah, agar Ansor selalu melakukan restrukturisasi membenahi struktur organisasi hingga pada tingkatan paling terkecil atau ranting,” tandasnya lagi.
        Dikatakan, menurut Gus Mus, rusaknya manusia tergantung rusaknya pejabat, jadi bila dalam pemilu saja tidak mau nyoblos kalau tidak dikasih uang, maka pejabatnya baik eksekutif maupun legislatif pasti nantinya mata duitan. Itu rumus, dan rusaknya pejabat dikarenakan rusaknya para alim ulama, sedangkan rusaknya alim ulama bila sudah suka dengan duniawi dan mengejar-ngejar pangkat.
         “Selanjutnya rusaknya ulama saat ini, adalah bergantung dengan rusaknya gerakan Ansor. Bila waktu menjadi pemuda Ansor sudah rusak, sudah mata duitan potong tangan saya kalau nanti saat jadi ketua NU tidak mata duitan atau ketika jadi ulama tidak mata duitan,” katanya meyakinkan.
        Pembukaan Konferwil GP Ansor dihadiri oleh seluruh pengurus DPW GP Ansor, DPC, dan PAC GP Ansor se-Lampung. Pebukaan dibarengi dengan pengukuhan Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor, serta pelantikan 19 PAC se- Lampung dan Silaturahmi Kyai Muda NU.
        Sementara pelaksanaan Konferwilnya dihelat di gedung NU Pringsewu dan terpilih sebagai ketua DPW yang baru Hidir Ibrahim. Hidir terpilih secara aklamasi dan demokratis. (fey/spt)