TOPIK HANGAT

11 Nov 2011

Baru Partai Nasdem yang Lolos Verifikas

Dari 14 Partai Politik baru yang diverifikasi oleh Kementerian Hukum dan HAM, hanya Partai Nasional Demokrat yang dinyatakan lolos verifikasi badan hukum partai baru calon peserta Pemilihan Umum 2014. Bagi parpol baru yang belum lolos, masih berkesempatan melengkapi persyaratan hingga batas akhir proses verifikasi pada 25 November.

Hasil verifikasi itu diumumkan oleh Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin melalui telekonferensi yang didengarkan di kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Jumat (11/11). “Partai Nasdem telah memenuhi syarat sebagai partai politik yang berbadan hukum, untuk selanjutnya diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia," terang Amir.

Dengan demikian, Nasdem dinyatakan layak mengikuti verifikasi partai peserta Pemilu. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 jo Undang-Undang No 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik, parpol baru yang akan mengikuti Pemilu harus memenuhi syarat administrasi sebagai badan hukum. Salah satu syaratnya, harus memiliki kepengurusan di seluruh provinsi, di 75 persen kabupaten pada setiap provinsi, dan di 50 persen kecamatan pada setiap kabupaten.

Partai baru yang belum lolos verifikasi antara lain Partai Karya Republik, Partai Serikat Rakyat Independen (Partai SRI), dan Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN). Perwakilan dari ketiga partai itu dapat mengikuti pengarahan terkait persyaratan yang harus dilengkapi pada Senin, 14 November di gedung Kemenkumham.

Sebelumnya, sebanyak 14 parpol baru mengikuti verifikasi badan hukum sejak dibuka pendaftaran pada 17 Januari hingga 22 Agustus. Sedianya, hasil verifikasi diumumkan pada 21 Oktober lalu.

Terkait keterlambatan pengumuman ini, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana mengatakan, pihaknya sengaja memaksimalkan waktu yang tersedia dalam menguji kelayakan administrasi hukum parpol baru. "Pengumuman hari ini memang direncanakan dua pekan lalu karena kami baru dilantik dan butuh waktu untuk memahami," kata Denny.
(zel/bln)

Bocah 10 Tahun Melahirkan di Meksiko!




Mexico City - Di usianya yang baru 10 tahun, bocah perempuan asal Meksiko ini telah memiliki seorang anak. Bocah tersebut melahirkan seorang bayi laki-laki melalui operasi caesar di Women’s Hospital di Kota Puebla.

Ibu muda yang dirahasiakan namanya itu melahirkan di usia kehamilan yang baru 31 minggu. Bayi prematur yang dilahirkannya saat ini masih dirawat di ruang intensif karena menderita pneumonia. Kondisi sang bayi kini membaik.

Kantor Kejaksaan Umum Puebla saat ini tengah menyelidiki apakah anak tersebut telah diperkosa. Siapa ayah sang bayi juga masih diselidiki.

Ini bukan kali pertama seorang bocah melahirkan di Meksiko. Pada Agustus 2010 lalu, seorang anak perempuan bernama Amalia melahirkan bayinya setelah dia ditolak untuk aborsi saat usia kehamilannya telah menginjak empat bulan.

Anak tersebut berumur 11 tahun ketika melahirkan bayinya. Dia telah berulang kali diperkosa ayah tirinya saat berumur 10 tahun. Namun hukum setempat tidak mengizinkan aborsi untuk usia kehamilan di atas tiga bulan.

Undang-Undang Meksiko menyatakan bahwa para ibu muda tak bisa melakukan aborsi kecuali dia bisa membuktikan bahwa dirinya korban kejahatan seks. Kaum wanita yang melakukan aborsi terancam kena denda atau hukuman penjara jika mereka tak bisa membuktikan bahwa mereka telah diperkosa. Aturan hukum tersebut saat ini tengah dalam peninjauan kembali.
(ita/vit)

AS Ingatkan Serangan ke Iran Berdampak Serius Bagi Timur Tengah




Mahmoud Ahmadinejad (Reuters)
Washington - Spekulasi serangan Israel ke Iran kian berhembus kencang. Namun Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Leon Panetta mengingatkan risiko-risiko yang akan terjadi dari serangan militer ke Iran.

Dikatakan Panetta, serangan itu akan memiliki dampak serius bagi wilayah Timur Tengah termasuk jika serangan itu ternyata tidak benar-benar menghentikan program nuklir Iran.

"Kita harus hati-hati dengan konsekuensi-konsekuensi yang tidak diinginkan," kata Panetta kepada para wartawan di Washington seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (11/11/2011).

"Dan konsekuensi itu bisa melibatkan bukan hanya tidak benar-benar mencegah Iran melakukan apa yang ingin mereka lakukan, namun lebih penting lagi, itu akan berdampak serius bagi wilayah dan akan berdampak serius bagi pasukan AS di wilayah tersebut," tandas Panetta.

Spekulasi serangan Israel ke Iran meningkat setelah Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) merilis laporan terbaru mengenai aktivitas nuklir Iran pada Selasa, 8 November lalu. Dalam laporan itu disebutkan adanya bukti yang menunjukkan program nuklir Iran digunakan untuk melakukan riset mengenai bagaimana menaruh hulu ledak nuklir ke rudal-rudal balistik Iran.

Pemerintah Iran telah membantah laporan tersebut sebagai tidak berdasar dan bermotif politik serta didasarkan pada tekanan pemerintah Amerika Serikat. Menanggapi ancaman serangan Israel, Menteri Pertahanan Israel Ahmad Vahid menegaskan, angkatan bersenjata Iran akan membalas dengan kekuatan penuh setiap agresi dan ancaman.

Bahkan sebelumnya, wakil panglima militer Iran Brigjen Masoud Jazayeri mengingatkan 'kehancuran' Israel jika negara Yahudi itu menyerang. Bahkan diingatkannya, respons Iran bukan cuma akan terbatas di Timur Tengah saja.

(ita/vit)

AS Akan Bangun Pangkalan Militer di Australia!


Barack Obama (AFP)
Canberra - Amerika Serikat dikabarkan akan membangun pangkalan militer di Australia. Para marinir AS akan mulai ditempatkan di sebuah pangkalan militer di Darwin, Australia.

Menurut harian Australia, Sydney Morning Herald (SMH), Jumat (11/11/2011), hal itu akan diumumkan Presiden AS Barack Obama bersama Perdana Menteri (PM) Australia Julia Gillard saat mereka berkunjung ke Darwin pekan depan.

Selama ini para marinir AS telah ditempatkan di pangkalan AS di Pulau Okinawa, Jepang dan di Guam, sekitar 2 ribu kilometer sebelah utara Papua Nugini.

Para pakar menilai penempatan pasukan marinir AS secara permanen di Australia ini sebagai upaya untuk meningkatkan aliansi AS-Australia dalam menghadapi kebangkitan China.

"Ini semua tetang kebangkitan China, modernisasi militer China dan khususnya, ini soal bertambahnya kerentanan pasukan AS di Jepang dan Guam atas rudal-rudal generasi baru China," kata Alan Dupont, profesor keamanan internasional di kampus Sydney University.

"Rudal-rudal baru China bisa mengancam mereka dengan cara yang sebelumnya tidak bisa, jadi AS mulai mereposisi mereka guna membuat mereka tidak begitu rentan," tutur Dupont.

Keputusan soal penempatan pasukan marinir AS di Australia ini telah dipertimbangkan sejak bertahun-tahun lalu. Apalagi karena langkah ini pasti akan menimbulkan reaksi dari pemerintah China.

Menurut Hugh White, profesor studi strategis di Australian National University, keputusan ini akan mendatangkan konsekuensi mendalam bagi hubungan Australia dengan China.

"Saya pikir ini langkah yang sangat berisiko dan sangat signifikan bagi Australia. Dalam pandangan Beijing, semua yang dilakukan AS di Pasifik barat dimaksudkan untuk meningkatkan perlawanan akan tantangan China terhadap keunggulan AS," tutur White.

Menurut SMH, Obama dan Gillard akan mengumumkan bahwa AS tidak akan membangun pangkalan baru bagi para marinir namun akan menggunakan Robertson Barracks, pangkalan Australia yang telah lama ada di Darwin. Pangkalan itu selama ini menampung sekitar 4.500 tentara Australia. Pangkalan tersebut kemungkinan akan diperluas guna menampung para marinir AS.
(ita/vit)

Boediono Kritik Demokrasi di Indonesia

Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Boediono berbicara soal demokrasi saat membuka Regional Public Sector Conference yang diadakan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini menilai demokrasi di Indonesia belum mantap.

"Penataan demokrasi kita masih masa konsolidasi. Belum mantap. Pilar-pilarnya pun masih belum tuntas," ujar Boediono saat membuka acara di gedung 2 Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (8/11/2011).

Menurut Boediono, demokrasi di Indonesia memang masih muda. Karena itu, perlu kekonsistenan untuk menjalankan. Agar bisa konsisten, aturan main demokrasi harus dijunjung tinggi.

"Demokrasi kita masih muda. Masih harus ditata aturan mainnya. Demokrasi sebenarnya adalah aturan main," kata Boediono.

Boediono mengatakan, demokrasi sulit tercipta jika ada aturan main yang dilanggar. Ia mencontohkan pelaksanaan demokrasi pada era lampau, saat umur kemerdekaan Indonesia masih muda. Saat itu, kabinet jatuh bangun karena pelaksanaan demokrasi yang gagal.

Lebih lanjut, Boediono mengingatkan pentingnya good governance di sektor publik. Karna pemerintah yang baik, adalah salah satu pilar tumbuhnya demokrasi yang baik.

"Salah satu pilarnya adalah birokrasi yang tidak terinfeksi politik praktis, dan birokrasi yang tidak terlibat money politics," katanya. (gun/lrn)

Diimbau SBY, Wapres Akhirnya Gelar Konferensi Pers Tiap Jumat




Jakarta - Tanggal 11/11/11 tidak cuma menjadi tanggal istimewa bagi pasangan pengantin yang melangsungkan pernikahan. Tanggal ini juga jadi penting bagi wartawan yang ngepos di kantor Wapres. Sebab, pada hari ini Boediono memulai kebiasaan konferensi pers, dan berjanji akan rutin berbicara pada wartawan.

Hari ini, Jumat (11/11/2011), Wakil Presiden Boediono menggelar jumpa pers.
Jumpa pers kali ini terasa spesial, karena momen Boediono memberi keterangan langsung kepada wartawan sangat langka.

Memang kalau dikatakan jumpa pers perdana sebenarnya tidak juga. Sebelum-sebelumnya, Boediono telah bertatap muka dengan wartawan, meski jarang. Keterangan lebih banyak diwakili Jubir Wapres Yopie Hidayat.

Boediono bercengkerama dengan wartawan setelah ada imbauan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar para pejabat mulai rutin bertemu media. Wapres kebagian waktu tiap hari Jumat.

Selain itu, jumpa pers yang terjadwal seperti ini tidak sering dilakukan Boediono karena Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini memang dikenal irit berbicara. Saat bersilaturahmi dengan wartawan di Istana Bogor, setahun lalu, Boediono berjanji untuk mengakhiri puasa bicaranya. Namun, janji itu belum pernah ditepati.

Hari ini, di ruang konferensi pers Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, janji setahun yang lalu itu baru ditepati. 20-an wartawan sudah berkumpul di ruangan kecil itu sejak 15 menit sebelum acara dimulai pukul 13.00 WIB. Dengan peralatan masing-masing, mereka bersiap-siap untuk menyimak keterangan Boediono.

"Udah nggak sabar, nih," ucap seorang wartawan dengan laptopnya yang sudah menyala.

Jumpa pers Boediono dipersiapkan betul oleh staf Kantor Wapres. Kursi-kursi diatur sedemikian rupa. Beberapa pejabat eselon I yang mendampingi Wapres disiapkan kursi khusus yang diberi nama di sandarannya. Sound system juga diperiksa beberapa kali untuk memastikan telah berfungsi dengan baik.

Sekitar pukul 13.08 WIB, datanglah waktu yang ditunggu-tunggu. Berkemeja batik lengan pendek, Boediono masuk ke ruang jumpa pers. Senyumnya tidak pernah meredup hingga duduk di kursi. Rupanya, Boediono tidak jumpa pers sendiri. Ia ditemani oleh Kepala Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (UP4B) Letjen (Purn) Bambang Darmono dan Deputi Seswapres Bidang Politik Dewi Fortuna Anwar.

Wapres memang memilih tema Papua dalam jumpa persnya hari ini. Baju batik yang ia kenakan sendiri merupakan batik Papua bermotif burung cenderawasih dan patung asmat.

"Kenapa tidak ada yang duduk di depan? Kalau kuliah saya, banyak yang takut duduk di depan karena takut ditunjuk. Sekarang kan tidak saya tunjuk," canda Boediono mengawali jumpa pers.

Boediono lalu melanjutkan 'prolog'nya. Menurut Boediono, jumpa pers hari ini dilakukan untuk membayar kekecewaan jurnalis yang menginginkan adanya jumpa pers RI-2 setiap Jumat. Meski nantinya tidak rutin-rutin amat setiap Jumat, namun ia mulai saat ini menginginkan bertatap muka dengan wartawan dari waktu ke waktu.

"Saudara-saudara sekalian, nampaknya memang saya ingin ke depan, dari waktu ke waktu, untuk bertatap muka dengan saudara-saudara sekalian. Tentu dengan topik masalah yang penting dan tidak harus dijadwal secara ketat," terang Boediono.

Boediono mengatakan, jumpa pers yang lebih sering ini supaya wartawan bisa lebih dekat mengetahui gaya dan body language-nya ketika membicarakan sesuatu. Biasanya, selama ini wartawan cuma mengutip keterangannya ketika ia sedang berpidato.

"Nah, supaya lebih kelihatan body language saya, muka saya, maka dari waktu ke waktu sama Yopie untuk mengorganisir," jelas Wapres.

Lalu, jumpa pers masuk ke inti masalah yang akan disampaikan Boediono, yaitu mengenai Papua. Sekitar enam menit Boediono berbicara dari total sekitar 20 menit waktu jumpa pers. Justru Kepala UP4B Bambang yang lebih sering berbicara. Wartawan diberi kesempatan beberapa kali untuk bertanya, namun selalu Bambang yang menjawab.

Ketika jumpa pers hendak ditutup, wartawan hendak menanyakan persoalan lain dan tidak hanya tema Papua saja. Mereka menginginkan Boediono berbicara persoalan lain, terutama krisis di zona euro yang menjadi keahlian Guru Besar Fakultas Ekonomi UGM ini. Namun, Boediono menolak.

"Lain kali saja, ya," tepis Boediono sambil tersenyum.


(irw/gun)