TOPIK HANGAT

11 Des 2011

Pesan dari Sondang Hutagulung


Aksi bakar diri yang dilakukan Sondang bagi saya punya pesan kuat. Jika di Tunisia bisa "menyulut" revolusi melati, semestinya minimal hal serupa bisa terjadi di Indonesia.

Sondang tak tinggalkan ucap atau surat atas latarbelakang tindakannya. Dia memberi kebebasan pada kita untuk menginterpretasikan sendiri maksud dari aksinya. Namun, yang saya yakin pastinya bukan sekedar urusan personal. Tindakan bakar diri di depan istana, di zona ring satu, jelas sebuah pukulan telak bagi sebuah kekuasaan. Tak perlu kita perdebatkan lagi kiranya ke sanalah aksi Sondang ditujukan.

Meski tanpa pesan eksplisit, anehnya saya sendiri merasa Sondang tak hanya "memberi pesan" pada penguasa. Saya sendiri merasa Sondang memberi pesan pada kita, pada anda, juga pada saya. Tindakan Sondang sebuah tindakan politis karena ia lakukan di ruang publik di depan simbol kekuasaan politik. Saya, sebagai anggota Dewan, "dicambuk" oleh Sondang, untuk tak berhitung2 dalam kerja politik, dan kerja itu haruslah sebuah aksi nyata bagi rakyat. Jika Sondang saja yang seorang mahasiswa berani melakukan sebuah tindakan politis. Seorang diri. Sebagai seorang anggota dewan mustinya saya memiliki keberanian lebih dari Sondang.

Apakah anda tdk merasa Sondang memberi pesan pada diri anda?

Saya merasa Sondang juga memberi pesan agar transaksi dalam politik dihentikan dalam bentuk apapun! Tidak hanya di lembaga eksekutif, yudikatif atau parlemen. Tapi juga dalam gerakan ekstra parlemen. Sondang seperti berteriak "ayo bergerak, bekerja, perjuangkan rakyat, tanpa perlu dibayar!

" Buat anggota dewan: Jangan bertransaksi "jual beli pasal" saat buat UU, jangan permainkan duit rakyat di APBN, jangan pura2 lakukan pengawasan dan studi banding, padahal pulang tanpa laporan secuil pun pada rakyat. Jangan lakukan deal2 kotor dengan kekuasaan dan penguasa saat menerima pengaduan rakyat.Mari bersama berjuang dan berbuat demi rakyat...

Buat ekstraparlementer: kalo mau jadi aktivis, jadilah aktivis yang aktif perjuangkan rakyat, bukan aktif ajukan proposal. Apalagi jadi kaki tangan politisi busuk. Jangan jadi makelar politik. Jangan jadi anggota ACAI di DPR, " Asosiasi Calo Anggaran Indonesia".

Buat mahasiswa: jangan bergerak karena ada order aksi, jangan aksi karena ada pesanan. Ada uang transport, uang saku, uang makan (mudah-mudahan ini tidak pernah terjadi pada kawan2-ku mahasiswa). Aku salut untuk perjuangan kawan2 yang tulus demi rakyat. bersatulah dengan gerakan buruh,tani,nelayan,dan seluruh rakyat. Kita bersama bergerak buat rakyat....
Mari kita bersama bergerak dalam satu barisan perjuangan untuk rakyat...

Tidakkah anda merasa Sondang menampar kita semua dgn aksinya yang tanpa pesan ucap atau tulisan: kalau ingin perubahan, berubahlah, bergerak karena kita memang tahu kita harus bergerak untuk sebuah perubahan. Katakan dengan caramu kritik terhadap kekuasaan yang dzolim dan lalim kepada rakyat. Suarakan terus lewat perjuangan: Rakyat tak boleh melarat ditanahnya sendiri!

Sondang masih bersama kita utk ingatkan kita, meski akhirnya hrs sendiri, kita jgn diam. Katakan katakan sehingga kata tak kosong, lakukan lakukan hingga tindakan tak lagi palsu. Doakan Sondang, doakan saya seperti saya juga akan mendoakan kalian utk berani "SPEAK OUT" tanpa harus ada orang yg membayar kita. PRAY FOR SONDANG, PRAY FOR US!


Sondang akan temani saya, temani kita, menunggu anda semua di pertempuran2 yang sesungguhnya, tentu pertempuran untuk rakyat!


Depok, dini hari 10 Des 2011

A luta continua
RiekeDiahPitaloka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar