Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono saat
pemasangan bleketepe dan pembukaan sarung pisang di pintu gerbang utama
kediaman pribadi di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa (22/11/2011).
Pemasangan bleketepe dan pembukaan sarung pisang cikeas ini merupakan
rangkaian prosesi pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas dengan
Siti Rubi Aliyah Rajasa.
JAKARTA, Komering Post- Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah mengatakan
kalau kekayaan SBY hanya Rp 7 miliar (berdasar laporan LHKPN 2009),
sementara biaya untuk resepsi pernikahan anaknya Rp 12 miliar, maka, SBY
harus berhutang kepada bank untuk melangsungkan pesta tersebut.
Iberamsjah, mengaku siap untuk membantu SBY dengan menyumbangkan
sebagian rezeki halal yang didapatkannya sebesar Rp 100 ribu jika dia
tahu nomor rekening SBY.
“Saya kasihan lihat SBY. Sepertinya, dia berhutang untuk
selenggarakan pesta pernikahan putra bungsunya itu. Mungkin, Pak SBY
gadaikan hartanya untuk pinjaman itu. Kalau tahu nomor rekening
bank-nya, saya mau transfer Rp 100 ribu untuk sekedar meringankan beban
beliau. Saya yakin akan banyak juga masyarakat yang akan membantu, kalau
diumumkan nomer rekeningnya,” ujar Iberamsjah kepada wartawan di DPR,
Selasa (22/11/2011).
Sebelumnya, Presiden SBY sudah meminta kepada para tamu undangan
untuk tidak membawa kado ataupun hadiah apapun dalam resepsi pernikahan
putranya, Edhie Bhaskoro atau Ibas dengan Aliya Radjasa, putri Ketum
PAN, Hatta Radjasa. Iberamsjah mengatakan, kalau kado atau hadiah
mungkin SBY tidak mau. Akan tetapi, kalau ditransfer mungkin mau.
“Yah bisa saja kalau langsung hadiah tidak mau, tapi kalau ditransfer mungkin mau,” sindir Iberamsjah.
Ia kemudian mengkritik perhelatan yang sampai memakan waktu 3 hari
mulai dari pengajian, ijab kabul sampai acara puncak, resepsi pernikahan
Ibas-Aliya. Meski sederhana bagi acara yang diselenggarakan presiden,
akan tetapi, kalau sampai prosesi pernikahannya sampai tiga hari dengan
mengundang ribuan undangan, sangatlah mewah.
"Cukup lah sehari saja seperti masyarakat berpesta. Dan dengan biaya
besar dan mewahnya acara, maka gaya hidup Presiden SBY sudah bisa
dikategorikan sebagai presiden yang hedonis. Hedonisme para pejabat
tinggi negara nanti bisa sangat jelas terlihat dalam pesta yang digelar
itu. Selain pestanya yang hedon, para tamunya pun hedon,” katanya lagi.
Penulis: Rachmat Hidayat | Editor: Dewi Agustina
Sumber: tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar