TOPIK HANGAT

13 Nov 2011

BENTROK BSMI : Polisi Penembak Warga Belum Terungkap






MESUJI : Oknum polisi yang menembak Jaelani (45), warga Kagungan, Kecamatan Tanjungraya, Mesuji, belum juga terungkap. Polres Tulangbawang masih bungkam terkait dengan identitas anggotanya itu.


Penembakan itu terjadi saat bentrok warga dengan aparat keamanan di kantor perkebunan kelapa sawit yang dikelola PT BSMI beberapa waktu lalu. Jaelani yang menjadi korban penembakan akhirnya tewas, sedangkan sejumlah warga lainnya juga mengalami luka tembak.
Hingga kemarin (13-11), suasana di tiga kampung, baik Kampung Sritanjung, Nipahkuning, dan Kagungandalam, masih mencekam. Suasana duka menyelimuti warga, bahkan bendera Merah Putih setengah tiang banyak yang belum diturunkan. Emosi massa pun masih mudah tersulut.
"Tadi ada informasi yang menyebutkan ada 300 anggota polisi masuk ke Divisi II, kami panik, dan menyiapkan diri untuk bertahan, tapi ternyata info itu tidak benar," kata Ali (44), warga Kampung Kagungandalam, yang juga tetangga korban.
Menurut Ali, pihaknya menolak perwakilan Polres Tulangbawang saat datang untuk meminta perdamaian dengan keluarga korban. "Kami tidak mau damai sebelum pelaku penembakan dihukum seberat-beratnya," ujar Ali menirukan pernyataan keluarga korban, Minggu (13-11).
Kapolres Tulangbawang AKBP Shobarmen saat dihubungi melalui ponselnya tidak menjawab.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Kabupaten Mesuji Riprianto mengatakan tim terpadu penyelesaian sengketa lahan PT BSMI dan warga tiga Kampung Sritanjung, Kagungandalam, dan Nipahkuning telah menyampaikan surat ke BPN Pusat. "Saya sudah sampaikan ke BPN Pusat bahwa masalah lahan di PT BSMI sudah sampai merenggut korban jiwa. Dan waktu saya sampaikan seperti itu, pihak BPN Pusat juga sudah mengetahui dari televisi," ujar Riprianto.
Sehingga tim yang dipimpinnya itu diundang ke BPN Pusat untuk melihat gelar perkara terkait dengan PT BSMI. Riprianto menyebutkan gelar perkara di BPN Pusat akan dilaksanakan besok (15-11). Selain itu, Riprianto juga mengaku diperintahkan Pj. Bupati Mesuji Albar Hasan Tanjung mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat tiga kampung itu agar datang ke Kantor Gubernur Lampung.
Di lain pihak, PT BSMI terus memanen tandan buah segar (TBS) sawit yang sudah matang pascabentrok dengan warga. Lima truk dari PT BSMI tampak membawa muatan TBS dan dijual ke PT Tunas Baru Lampung (TBL) di Kecamatan Pancajaya. Lima truk itu dikawal pihak manajemen PT BSMI Efendi Sam dan Kapos Polisi Pancajaya Bripka Ibrahim. (UAN/D-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar