|
MESUJI : Oknum polisi yang menembak Jaelani (45), warga Kagungan,
Kecamatan Tanjungraya, Mesuji, belum juga terungkap. Polres Tulangbawang
masih bungkam terkait dengan identitas anggotanya itu.
Penembakan
itu terjadi saat bentrok warga dengan aparat keamanan di kantor
perkebunan kelapa sawit yang dikelola PT BSMI beberapa waktu lalu.
Jaelani yang menjadi korban penembakan akhirnya tewas, sedangkan
sejumlah warga lainnya juga mengalami luka tembak.
Hingga
kemarin (13-11), suasana di tiga kampung, baik Kampung Sritanjung,
Nipahkuning, dan Kagungandalam, masih mencekam. Suasana duka menyelimuti
warga, bahkan bendera Merah Putih setengah tiang banyak yang belum
diturunkan. Emosi massa pun masih mudah tersulut.
"Tadi
ada informasi yang menyebutkan ada 300 anggota polisi masuk ke Divisi
II, kami panik, dan menyiapkan diri untuk bertahan, tapi ternyata info
itu tidak benar," kata Ali (44), warga Kampung Kagungandalam, yang juga
tetangga korban.
Menurut
Ali, pihaknya menolak perwakilan Polres Tulangbawang saat datang untuk
meminta perdamaian dengan keluarga korban. "Kami tidak mau damai sebelum
pelaku penembakan dihukum seberat-beratnya," ujar Ali menirukan
pernyataan keluarga korban, Minggu (13-11).
Kapolres Tulangbawang AKBP Shobarmen saat dihubungi melalui ponselnya tidak menjawab.
Sementara
itu, Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Kabupaten Mesuji Riprianto
mengatakan tim terpadu penyelesaian sengketa lahan PT BSMI dan warga
tiga Kampung Sritanjung, Kagungandalam, dan Nipahkuning telah
menyampaikan surat ke BPN Pusat. "Saya sudah sampaikan ke BPN Pusat
bahwa masalah lahan di PT BSMI sudah sampai merenggut korban jiwa. Dan
waktu saya sampaikan seperti itu, pihak BPN Pusat juga sudah mengetahui
dari televisi," ujar Riprianto.
Sehingga
tim yang dipimpinnya itu diundang ke BPN Pusat untuk melihat gelar
perkara terkait dengan PT BSMI. Riprianto menyebutkan gelar perkara di
BPN Pusat akan dilaksanakan besok (15-11). Selain itu, Riprianto juga
mengaku diperintahkan Pj. Bupati Mesuji Albar Hasan Tanjung mengumpulkan
tokoh-tokoh masyarakat tiga kampung itu agar datang ke Kantor Gubernur
Lampung.
Di lain
pihak, PT BSMI terus memanen tandan buah segar (TBS) sawit yang sudah
matang pascabentrok dengan warga. Lima truk dari PT BSMI tampak membawa
muatan TBS dan dijual ke PT Tunas Baru Lampung (TBL) di Kecamatan
Pancajaya. Lima truk itu dikawal pihak manajemen PT BSMI Efendi Sam dan
Kapos Polisi Pancajaya Bripka Ibrahim. (UAN/D-2)
|
TOPIK HANGAT
-
Kabupaten OKU Timur memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Kabupaten OKU Timur juga merupakan salah satu daerah penghasil beras terbes...
-
BANDAR LAMPUNG : Polda Lampung kehilangan salah satu perwira terbaiknya. Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kombes Pol. Mahavi...
-
J AKARTA, Komering Post - Rangkaian prosesi pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono dan Siti Ruby Aliya Rajasa akan dimulai pada Selasa (22/1...
-
Bagaimana cara menambah ukuran, kekuatan dan stamina untuk ereksi? Tentu ini jadi pertanyaan yang berlangsung terus-menerus bagi kaum pria...
13 Nov 2011
BENTROK BSMI : Polisi Penembak Warga Belum Terungkap
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar