TOPIK HANGAT

11 Nov 2011

Boediono Kritik Demokrasi di Indonesia

Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Boediono berbicara soal demokrasi saat membuka Regional Public Sector Conference yang diadakan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini menilai demokrasi di Indonesia belum mantap.

"Penataan demokrasi kita masih masa konsolidasi. Belum mantap. Pilar-pilarnya pun masih belum tuntas," ujar Boediono saat membuka acara di gedung 2 Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (8/11/2011).

Menurut Boediono, demokrasi di Indonesia memang masih muda. Karena itu, perlu kekonsistenan untuk menjalankan. Agar bisa konsisten, aturan main demokrasi harus dijunjung tinggi.

"Demokrasi kita masih muda. Masih harus ditata aturan mainnya. Demokrasi sebenarnya adalah aturan main," kata Boediono.

Boediono mengatakan, demokrasi sulit tercipta jika ada aturan main yang dilanggar. Ia mencontohkan pelaksanaan demokrasi pada era lampau, saat umur kemerdekaan Indonesia masih muda. Saat itu, kabinet jatuh bangun karena pelaksanaan demokrasi yang gagal.

Lebih lanjut, Boediono mengingatkan pentingnya good governance di sektor publik. Karna pemerintah yang baik, adalah salah satu pilar tumbuhnya demokrasi yang baik.

"Salah satu pilarnya adalah birokrasi yang tidak terinfeksi politik praktis, dan birokrasi yang tidak terlibat money politics," katanya. (gun/lrn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar