Bandar Lampung, Komering Post- Melalui
penelusuran yang dilakukan editor dari sumber yang dapat dipercaya ternyata
saat ini Sekretaris DPD Hanura Lampung H.Juprius, SE sedang mendapat sorotan
tajam di kalangan internal Hanura Lampung. Hal itu dipicu dari seringnya
ketidak hadiran Juprius pada rapat rapat internal partai.
Menurut salah satu sumber Editor di Internal DPD Hanura Lampung yang enggan
namanya dikorankan menjelaskan, Juprius
sudah 3 bulan tidak ngantor. Dan tidak pernah hadir pada rapat rapat penting di
DPD Hanura. Hal tersebut berdampak terhadap kinerja dan agenda partai yang jadi terhambat.
“Surat teguran (warning) akan kita
berikan kepada yang bersangkutan (Juprius/red)
apabila dalam waktu ini tidak ada perubahan baik sikap maupun prilaku sesuai
dengan AD/ART partai. Tentunya, hal ini akan kita bicarakan dengan pimpinan
maupun pengurus partai yang lain, yang
ada di tingkat DPD” jelasnya panjang lebar.
Lebih
jauh diterangkan,terakhir yang nampak kasat mata adalah ketika agenda Partai
Hanura di tanggamus tentang rencana koalisi DPC Hanura Tanggamus dan DPC PDIP Tanggamus yang
menggadang Bambang dan Khoirul Basri, SE, Juprius merasa tidak ikut dilibatkan. Dari
informasi yang didapat hal itu memicu kekecewaan Juprius .Sumber tersebut juga
mengungkapkan bahwa hal itu adalah karena kesalahan Juprius sendiri mengapa tidak
pernah hadir bila diundang rapat di kantor DPD.
Dari beberapa pimpinan DPD lain yang juga tidak mau disebut namanya
mengatakan bahwa mereka berharap Juprius bisa segera merubah sikapnya dan kembali mentaati aturan aturan
dan mekanisme partai. “Bila tidak maka tentunya akan ada sanksi tegas yang akan
diberikan” demikian sumber tersebut menjelaskan.
Persoalan tidak aktifnya beberapa pengurus di DPD
termasuk juga sempat menjadi bahan pembicaraan pada saat sesi pembekalan pada
acara pelantikan Bappilu, Badiklat dan LBH Hanura di gedung Global Surya sabtu
(03/12) kemarin.
Persoalan tersebut dipertanyakan oleh salah Ferdinan
Sampurna Jaya anggota DPRRI dapil Lampung dari Partai Hanura. Menurutnya saat
ini banyak pengurus DPD yang tidak aktif. Hal itu tentu sangat mengganggu dan
menghambat kerja kerja partai.
Meskipun tidak menyebutkan salah satu nama dengan tegas namun
sindiran atas ketidak hadiran Juprius sebagai Sekretaris DPD sangat kental
terasa. Para kader saling berbisik ketika pertanyaan itu dilontarkan.”Sebelum
memulai konsolidasi kita harus selesaikan dulu persoalan internal. Pimpinan DPD
harus tegas dan berani, bila memang harus reposisi dan resufle ya kita lakukan
saja. Buat apa dia ditaruh di situ kalau dia tidak pernah hadir.” Kata sedikit
keras.
“Selama ini dia (Juprius,red) banyak ngomong di luar menjelek-jelekkan kepengurusan DPD
namun kenyataannya ketika diundang hadir untuk rapat saja tidak pernah mau
datang”. katanya dengan nada masih tetap tinggi Ferdinan menyarankan DPD agar tidak salah
langkah dalam mengambil keputusan. Dia berharap persoalan internal partai harus
segera di selesaikan agar tidak menghambat kerja kerja pembangunan Partai Hanura
kedepan.
Pertanyaan yang dilontarkan Ferdinan tersebut cukup menjadi perhatian yang serius dari
Yuddy Chrisnandi, salah satu fungsionaris DPP Hanura yang juga menjabat Ketua
Bappilu Pusat Hanura. Yuddy menilai persoalan dan konflik internal sudah seharusnya
cepat diselesaikan. Sebab kerja-kerja pemenangan Pemilu ke depan cukup berat
dan butuh sebuah organisasi partai yang solid. “Bila persoalan tersebut tidak
selesai dikhawatirkan akan menghambat kinerja partai” katanya singkat.
DR (can) H.Andi Surya, MM selaku ketua DPD Hanura Lampung
menerima masukan dari para peserta pembekalan dan berjanji untuk segera
menuntaskan persoalan tersebut. “Persoalan tidak aktifnya beberapa pengurus ini
sudah kita laporkan ke DPP, ke depan memang kita akan lakukan reposisi atau
reshuffle para pengurus yang tidak aktif dan segera akan kita bahas” demikian
kata Andi menanggapi pertanyaan Ferdinand dan beberapa pengurus yang lain.
(Fey)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar